Maret 28, 2024

diksinews

Membuat Kata Jadi Lebih Bermakna

Waspada, Olahraga Berlebihan Turunkan Kinerja Otak

2 min read

Olahraga yang berlebihan tak hanya dapat menurunkan kemampuan fisik akibat kelelahan, namun juga dapat menurunkan kemampuan berpikir otak yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, pemilihan makanan yang buruk, serta pengaturan keuangan, ungkap sebuah studi yang dikutip dari CNN akhir minggu lalu.

Selama ini, olahraga dianggap memberikan efek yang positif bagi ketahanan fisik, meningkatkan fokus dan kinerja otak, termasuk kesehatan mental terkait produksi hormon bahagia endorfin. Namun, peneliti ingin menilai efek lain yang mungkin terjadi bila olahraga dilakukan secara berlebihan.

Lewat studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, para peneliti meminta sejumlah peserta dewasa untuk melakukan olahraga lebih keras dari biasanya. Lalu, mereka membandingkan dengan kelompok yang melakukan olahraga normal. Hasil penelitian lalu didapat setelah 9 minggu masa percobaan.

Hasilnya, tidak hanya alami kinerja yang lebih buruk pada sesi tes bersepeda, para peserta yang kebanyakan olahraga (overtraining) juga mengalami kelelahan pada kemampuan kognitif atau berpikir otak saat menjalani sejumlah tes perilaku.

BACA JUGA  Headis, Olahraga Hasil Persilangan Antara Tenis Meja dengan Sepakbola

Penulis studi Bastien Blain dari University College London mengatakan, olahraga memang dapat membuat otak lebih fokus, namun komponen intelektual tersebut juga memiliki keterbatasan, dan tidak berefek bila Anda olahraga terlalu lama.

“Justru, kebanyakan olahraga dapat membuat otak tidak fokus, sehingga bekerja lebih lamban saat harus mengambil keputusan, termasuk saat harus mengambil keputusan tentang keuangan,” tutur Blain.

Pada penelitian sebelumnya di tahun 2016, Blain juga sempat melibatkan 58 orang dewasa untuk melakukan olahraga berat. Saat mereka diberi pilihan hadiah sebesar US$5 saat ini atau US$50 dalam 6 bulan ke depan, para atlet yang olahraga berlebihan ternyata lebih memilih ‘hadiah’ yang cepat walau sedikit.

Efek ini juga berlaku untuk pemilihan makanan. Olahraga berlebihan lebih berisiko membuat Anda memilih makanan yang tidak sehat demi memenuhi hasrat lapar.

Peneliti menyimpulkan, olahraga yang berlebihan tak hanya membakar kalori, tetapi juga ‘membakar’ kemampuan otak untuk berpikir jernih. Alih-alih berpikir tentang baik buruk suatu keputusan, otak cenderung memilih yang dapat memuaskan hasrat dengan cepat, walau belum tentu baik.

BACA JUGA  Bupati Serang Dorong Keterbukaan Informasi Publik

Hanya saja, penurunan kinerja otak ini hanya bersifat sementara. Saat tubuh sudah mendapatkan cukup istirahat dan nutrisi, kemampuan berpikir otak dapat kembali seperti semula.

Durasi olahraga yang direkomendasikan untuk orang dewasa sehat ialah 150 menit per minggu untuk olahraga dengan intensitas sedang. Dalam satu hari, baiknya olahraga jenis ini dilakukan minimal 30 menit dan maksimal 1 jam. Sedangkan olahraga dengan intensitas tinggi dilakukan 75 menit seminggu dengan durasi maksimal 30 menit sehari.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *