Desember 10, 2024

diksinews

Membuat Kata Jadi Lebih Bermakna

Ini ‘Penyakit Orang Tua’ yang Kini Banyak Diderita Anak Muda

3 min read

Usia yang menua seringkali dikaitkan dengan risiko penyakit tertentu. Karena itu, banyak anak muda yang cenderung mengabaikan kesehatan karena berpikir tidak akan terkena penyakit serius. Padahal, studi terbaru menunjukkan bahwa sejumlah penyakit yang terkait dengan usia tua kini banyak dialami generasi yang lebih muda.

“Dengan epidemi obesitas dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak, kami melihat peningkatan faktor risiko seperti kolesterol tinggi, merokok, dan tekanan darah tinggi pada orang dewasa yang lebih muda,” kata Erin Michos, direktur asosiasi kardiologi preventif untuk Ciccarone Center untuk Pencegahan Penyakit Jantung di Universitas Johns Hopkins.

Berikut adalah 5 ‘penyakit orang tua’ yang kini banyak diderita generasi muda, seperti dikutip dari Hopkins Medicine:

1. Stroke

Mayoritas stroke terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun, namun sebuah studi baru-baru ini menemukan lonjakan 32 persen kasus stroke di antara wanita usia 18 hingga 34 tahun. Peningkatan mendadak ini mengkhawatirkan, kata Michos.

“Meskipun lebih jarang bagi wanita muda untuk mengalami stroke, ketika mereka mengalaminya, lebih cenderung berakibat fatal.”

Ada apa di balik kenaikan itu? Faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, dan merokok, meningkat dua kali lipat pada wanita milenial.

BACA JUGA  Rilis Jurassic World: Dominion Resmi Ditunda!

Penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis, yang lebih sering terjadi pada wanita, juga terkait dengan risiko stroke yang jauh lebih besar.

2. Kanker usus besar dan dubur

Studi lain baru-baru ini menyalakan alarm bahaya terkait kanker usus besar dan dubur yang makin banyak menyerang milenial.

“Faktor risiko utama untuk sebagian besar pasien dengan kanker kolorektal hanyalah usia,” kata Nilo Azad, profesor onkologi di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins. “Tapi sekarang kami melihat sedikit peningkatan populasi yang lebih muda, dan kami tidak sepenuhnya yakin mengapa ini terjadi.”

Jika Anda melihat darah di tinja atau melihat perubahan dalam kebiasaan buang air besar Anda, segera periksakan diri ke dokter. Jika gejala Anda tidak membaik dengan pengobatan awal untuk kondisi lain seperti wasir, tanyakan kepada dokter Anda kapan Anda harus menjalani tes kanker.

3. Penyusutan otak

Penyusutan otak terdengar sangat menakutkan, tetapi sebenarnya itu adalah bagian normal dari penuaan. Namun, faktor-faktor tertentu terkait dengan penurunan volume otak yang lebih cepat bisa dialami generasi muda yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan berat badan atau merokok. Otak Anda bisa menyusut lebih cepat dari biasanya, yang dapat mempengaruhi kapasitas mental Anda.

BACA JUGA  DPK Provinsi Banten Gencarkan Program Gerakan Masyarakat Tertib Arsip

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menjalani gaya hidup sehat di usia 20-an dapat melindungi otak Anda dari penyusutan bertahun-tahun ke depan. Studi ini juga menemukan bukti lebih lanjut bahwa menjaga kesehatan Anda dapat menjaga pikiran Anda tetap utuh. Penelitian itu mengungkapkan bahwa orang dengan faktor risiko penyakit jantung memiliki lebih banyak deposit amiloid di otak, yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer.

4. Darah tinggi

Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer. Sebab, penyakit ini umumnya tidak memiliki gejala yang jelas, meskipun gangguan tersebut merusak jantung, ginjal, pembuluh darah dan otak.

Tujuh persen wanita antara usia 20 dan 34 memiliki tekanan darah tinggi. Angka tersebut mungkin tampak rendah, namun masalah besarnya adalah generasi muda cenderung mengabaikan kondisi tersebut. Jika tidak diobati, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung di kemudian hari dan merupakan penyebab utama stroke. Faktanya, menjaga tekanan darah Anda tetap terkendali mengurangi risiko stroke hingga 48 persen.[]

5. Diabetes tipe 2

Anda bisa menderita diabetes dan bahkan tidak mengetahuinya. Itulah yang terjadi pada sekitar 3,1 juta wanita di Amerika Serikat, yang kemungkinan besar tidak mengetahui bahwa mereka mengidap penyakit tersebut karena tidak melihat gejala apa pun.

BACA JUGA  Bagaiamana Reaksi Tubuh saat Berhenti Konsumsi Gula?

Obesitas merupakan faktor risiko utama untuk diabetes. Generasi yang lebih muda – bahkan anak-anak – memiliki tingkat obesitas yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya.

“Diabetes tipe 2 dan epidemi obesitas didorong oleh gaya hidup banyak orang saat ini. Kita mengkonsumsi lebih banyak kalori, minuman manis dan makanan cepat saji, dan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk duduk,” kata Michos.[]

 

Sumber: cnbcindonesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *