Oktober 9, 2024

diksinews

Membuat Kata Jadi Lebih Bermakna

Gerak Cepat, Dinkes Kabupaten Serang Waspada Penularan Penyakit Pertusis

2 min read

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang menaruh perhatian serius terkait laporan penularan penyakit Pertusis atau Batuk Rejan di Kabupaten Serang. Penyakit tersebut sering kali menyerang bayi dan balita dan dapat berakibat fatal bagi penderitanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Serang Istianah Hariyanti mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan sebanyak 12 kasus pertusis di Kabupaten Serang. Dari total kasus tersebut, 6 diantaranya ada di Kecamatan Bojonegara.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui jika mereka yang terkena penyakit Pertusis ini belum melakukan imunisasi dasar lengkap. “Kasus pertusis ini ada dua kasus dia baru umur sebulan, belum jadwal imunisasi dia sudah kena. Ini mencerminkan Pertusis ini tingkat penularannya cukup tinggi, ke dua memang kekebalan kelompoknya belum terbentuk,” jelasnya.

Ia mengatakan, ada sejumlah gejala yang muncul ketika seseorang terkena penyakit Pertusis mulai dari demam hingga batuk terus menerus. Untuk mengatasi persoalan kesehatan itu, Dinkes melakukan upaya untuk mengantisipasi penularan penyakit Pertusis. Salah satunya memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk melakukan imunisasi dasar lengkap lantaran mampu memberikan kekebalan secara spesifik terhadap kuman penyebab penyakit.

BACA JUGA  Jaringan Milenial Ingin Benyamin-Pilar Lanjutkan Keberhasilan di Tangsel

“Imunisasi ini sangat penting karena untuk mencegah penyakit yang dapat mengakibatkan kematian ataupun kecacatan seperti Polio. Ini upaya preventif supaya bayi balita terlindungi dari penyakit berbahaya dan mematikan,” jelasnya.

Ia mengatakan, saat ini ada sebanyak 14 jenis antigen yang dapat diberikan dari mulai usia bayi hingga dewasa untuk mengantisipasi penularan penyakit berbahaya dan mematikan.

“Mayoritas diberikan saat bayi hingga Baduta. Saat ini untuk mencapai imunisasi dasar lengkap ada sampai Baduta karena ada antigen baru. Lalu ada juga imunisasi yang diberikan kepada wanita yang sedang masa subur,” jelasnya.

Dinkes meminta agar masyarakat tidak lagi menolak adanya imunisasi lantaran pentingnya manfaat imunisasi untuk anak-anak. Selain itu, ia memastikan antigen yang digunakan sidah tersertifikasi halal dan diproduksi di dalam negeri. Imunisasi merupakan hak anak, hak untuk sehat, hak untuk mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya. Jangan sampai program pemerintah yang dimaksudkan untuk memberikan kekebalan, perlindungan pada anak ini ditolak oleh masyarakat,” pungkasnya.

“Kita lakukan penanganan persoalan kesehatan yang terjadi di masyarakat. Penanganan dilakukan secara cepat dan melalui mekanisme yang terarah,” katanya.[Adv]

BACA JUGA  Ratu Tatu: Terima Atas Doa dan Nasihat Para Ulama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *