DPKD Kabupaten Serang Tingkatkan Budaya Literasi dan Digitalisasi Arsip
2 min readDinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kabupaten Serang dibawah kepemimpinan Dr. H. Tahyudin, M.Pd selaku Kepala DPKD dan H. Sarjudin, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris DPKD terus bekerja keras dalam menyukseskan program-program yang dicanangkan. Hal itu dilakukan agar budaya literasi masyarakat Kabupaten Serang terus meningkat.
“Pada intinya kita meningkatkan minat baca masyarakat. Budaya baca, budaya tulis itu harus terus kita tingkatkan agar masyarakat melek iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan untuk meningkatkan imtak (iman dan takwa). Sehingga dampak ekonominya juga ada setelah mereka membudayakan baca,” kata Tahyudin saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/1/2020).
Selain itu, lanjut Tahyudin, dengan suksesnya program-program tersebut, arsip-arsip di Kabupaten Serang juga dapat terjaga dan bisa diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat Kabupaten Serang. Kendati ada beberapa arsip yang tak bisa terbuka blantaran menyangkut kepentingan negara. Pengamanan dan pelayanan arsip itu dilakukan melalui digitalisasi arsip.
Program DPKD tahun ini dibagi menjadi dua. Pertama, program terkait pembangunan dan pelayaan perpustakaan. Kedua, program terkait pelayanan dan pembinaan kearsipan.
Tumbuhkan Budaya Gemar Membaca
Untuk program pembangunan dan pelayanan perpustakaan meliputi program pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca. Hal ini dilakukan dengan membina pengelola perpustakaan desa di Kabupaten Serang. Kemudian lomba perpustakaan mulai tingkat desa hingga nasional. Lalu lomba bercerita mulai tingkat sekolah dasar sederajat hingga sekolah lanjutan tingkat pertama.
“Tahun kemarin untuk (lomba bercerita) di tingkat Provinsi Banten kita berhasil meraih juara 1 dan 2,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Tahyudin, ada lomba tenaga perpustakaan. Lantas pelatihan dan pendidikan bagi tenaga pengelola perpustakaan agar mereka bisa mengelola perpustakaan dengan baik sesuai dengan kriteria yang diacu oleh Perpustakaan Nasional.
Kemudian, gerakan masyarakat mengenai pembudayaan minat baca. Hal itu dilakukan melalui kegiatan perputakaan keliling. Selanjutnya, gebyar literasi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang. Lantas pengembangan inklusi perpustakaan, yaitu menerapkan apa-apa yang telah dibaca oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu, gebyar hari kunjung perpustakaan untuk menarik masyarakat calon pemustaka terutama para pelajar. Kemudian membuat lomba karya tulis. Hasil pemikiran atau ide-ide dibuat dalam bentuk tulisan baik tulisan tangan maupun diketik. Selanjutnya membangun perpustakaan yang menarik dan ideal di Kabupaten Serang.
Digitalisasi Kerasipan
Sementara untuk program pengelolaan kearsipan meliputi pembinaan dan pengawasan kearsipan. Pembinaan itu dilakukan karena arsip itu harus betul-betul terjaga dengan baik.
“Kemudian lomba sadar arsip untuk kecamatan. Ini perlu dilakukan agar arsip itu selalu bisa diakses oleh yang membutuhkan,” papar Tahyudin.
Lalu penelusuran arsip sejarah, pameran kearsipan yakni sebagai peserta dalam pameran kearispan tingkat provinsi dan nasional, dan digitalisasi arsip dengan menyiapkan server yang kuat. Selanjutnya, pendataan dan penataan arsip. “Arsip yang sudah habis masa berlakukanya kita hapus tapi atas izin pimpinan. Kemudian disampaikan ke arsip nasional, minta izin juga,” katanya.[Adv]